Caplok Anggaran Miliaran Rupiah, Penataan RTH Balaraja Nampak “Semrawut”

detikxpress.id Tangerang – Serap anggaran miliaran rupiah, proyek penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, kini nampak Semrawut.

Peroyek penataan yang dibangun melalui APBD Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2024 silam, akhir-akhir ini tengah menuai banyak sorotan. Hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan, pasalnya meski pemerintah kabupaten telah mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit, untuk pembangunan dan perbaikan RTH tersebut, hasilnya yang diperoleh dinilai masih jauh dari harapan.

Dari hasil pantauan awak media, nampak terlihat kondisi RTH Balaraja yang terlihat semrawut dan tidak terawat. Beberapa fasilitas umum, seperti taman bermain dan tempat duduk, terlihat rusak dan tidak dapat digunakan. Selain itu, terdapat tumpukan material konstruksi yang berserakan di area tersebut, menunjukkan pekerjaan yang belum selesai atau terhenti dan berpotensi Mangkrak, Jum’at (28/03/2025).

Rahmat (47), salah satu warga mengeluhkan kondisi RTH,”Seharusnya dengan anggaran besar, hasilnya bisa lebih baik. Tapi ini malah terlihat seperti dikerjakan asal-asalan. Kita sebagai masyarakat tentu kecewa. Ditambah lagi lampu penerangan juga tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Tangerang, sebelumnya telah mengumumkan bahwa proyek RTH Balaraja tersebut bertujuan untuk menyediakan ruang terbuka hijau, yang nyaman bagi masyarakat sekaligus menjadi sarana rekreasi keluarga. Namun, pelaksanaan proyek ini justru menuai kritik karena dinilai tidak efisien,” tutur rahmat.

Salah satu Aktivis Pemerhati lingkungan, Nurdin Ustawijaya mengatakan,” lemahnya pengawasan pada saat proses pelaksanaan pembangunan, dan kinerja bidang perencanaan pembangunan pemkab tangerang dinilai masih sangat perlu berbenah,” ujarnya.

” Perencanaan yang buruk, menjadi akar permasalahan dikemudian hari. Anggaran besar yang digelontorkan untuk RTH, harusnya digunakan secara maksimal. Namun, kenyataannya banyak fasilitas yang tidak sesuai spesifikasi atau malah nampak terlihat terbengkalai dan tidak terurus,” tambah Nurdin.

Bila masih tak tersentuh dan terus dibiarkan begitu saja, baik dari DTRB maupun Bapenda terkait kritik dari masyarakat,  kondisi RTH Balaraja sangat memprihatinkan saat ini,” tuturnya.

Kami sebagai masyarakat, berharap agar pemerintah segera melakukan evaluasi serta perbaikan menyeluruh  agar fasilitas publik ini dapat digunakan sebagaimana mestinya,” ungkap nurdin.

Laporan ini, menambah daftar panjang proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tangerang, yang dinilai kurang efektif dan transparan. Masyarakat meminta adanya pengawasan yang lebih ketat, agar anggaran besar yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia,” jelasnya.

Siapa yang di untungkan, dalam proyek tersebut tentunya pihak penyelenggara, anggaran APBD kabupaten Tanggerang. sementara rakyat yang menanggung beban untuk membayar pajak bumi dan bangunan,” tutup nurdin.

(Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *