detikxpress.id Tangerang – Pelaku yang memerintahkan pemasangan pagar laut dari bambu, di perairan wilayah Kabupaten Tangerang masih terus ditelusuri.
Namun sebelumnya, seorang pria bernama Sandi Martha Praja sempat muncul sebagai koordinator nelayan Jaringan Rakyat Pantura (JRP), dengan agenda membela pemasangan pagar laut tersebut.
Dalam keterangannya, ia yang mengenakan almamater Universitas Muhammadiyah Tangerang menyebutkan, pemasangan pagar laut itu untuk mencegah abrasi hingga bentuk mitigasi terhadap ancaman megathrust dan tsunami.
Ketika dicari tahu lebih lanjut, Sandi yang sempat berkuliah jurusan Ilmu Pemerintahan tersebut ternyata berstatus Drop Out atau DO.
“Kalau dilihat dari statusnya, dia sudah di-DO. Cuma saya enggak paham kenapa dia masih menyangkutpautkan nama UMT. Mungkin dia merasa bangga jadi mahasiswa UMT, atau memang sengaja memanfaatkan nama universitas,” kata salah satu dosen Ilmu Komunikasi UMT, Korry Elyana, Senin (20/1/2025).
Korry menegaskan,” bahwa seharusnya sebagai mahasiswa yang sudah tidak aktif Sandi tidak berhak membawa nama UMT, apalagi memakai almamater, dalam aksinya itu,” tambahnya.
Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) UMT, Gufron Khan menambahkan, aksi Sandi dinilai sudah menjelekkan nama UMT. Namun pihaknya tidak mengambil langkah hukum, hanya sekadar memberikan klarifikasi kepada media.
(Redaksi)